Puisi: Atas Nama Tuhan
ATAS NAMA TUHAN
KARYA: ANI ISTIKHAROH ANHAR
Bicara di atas nama yang dimahakan oleh jiwa-jiwa lelah
Dipenuhi peluh tergenang
Menyapu ruang gelap sendi-sendi kehidupan
Jadikan alam kebiasaan mengikuti bentuk wajar
Tatkala Tuhan disemayamkan
Dalam tingkah penindasan
Dalam nadi kebendaan, juga keinginan sebuah kemerdekaan
Bahkan atas nama Tuhan sendiri
Manusia menjadi kelebatan seputar kebingungan
Akan hal yang dianggap causa prima segalanya
Membentuk tradisi dengan tema modernisasi dan milenium
Meski ia tidak tahu apa-apa
Dunia telah terkuasai kapitalisme sejati
Hanya ada penyedotan, biformitas, polarisasi sampai marjinalisasi
Dan dari perutnya lahirlah pemikir gila, Intelek dagang,
cendekia bermerek, kyai konservatif, masyarakat fatalis
Tuhan mengabur di lantai diskusi tentang realitas manusia
Sampai kutemukan mewujud dalam setiap kepuasanku
Bagiku mungkin kumaknai bahwa
Tuhan adalah segelas air, menghilangkan dahagaku
Tuhan adalah sepotong roti, menghapus laparku
Tuhan adalah secawan anggur,
memberiku kemabukan atas masalah sosial
Tuhan adalah setumpuk uang, melunasi jepitan hutangku
Tuhan pun menjadi begitu banyak, tanpa definisi lagi
Pada akhirnya atas nama Tuhan aku bertanya
“Siapakah Tuhan sesungguhnya?”
Wonosobo, 30 Januari 2000