Puisi: Utang Januari Kepada Pasir
UTANG JANUARI KEPADA PASIR
Dan perjalanan panjang bermula untuk menjaga malam
biar Dewi Laut berendam bunga
Lebih dalam daripada malam yang tenang
Aku buka tangan untuk merengkuh pulung hijau
yang melesat dari langit
menyentuh Tubuh Cinta yang berendam mantram
Satu detik pun aku tak hengkang dari melati di lepas pantai
Sejuk serasa penantian
Aku masih terpaku disini
menatap langit gelap pagi,
dengan penuh ribuan tanya
akankah penantianku atas embun ini
berpangkal bahagia dan berujung bahagia
“Ya, aku yakini itu”
Tenggelamkan rasa kesia-siaan
dalam sunyi yang tak berempati
Hanya mata air memuncrat deras
Yang mampu membaca ratusan kata
Hanya napas tertahan
Yang mampu melelehkan utang kepada pasir
Aku
Kertas yang dilarung
terseret beiringan dengan air mata Ni Grenjeng
lelembut yang tahu bagaimana aku harus menari dari kedalaman
Dari balik bongkahan batu gunung yang hanyut
Aku berjanji untuk diam
Menunggu seseorang yang senyumnya biasa saja
(Desember, 2020)
Video Puisi
Video Sahlul Fuad membawakan Puisi Utang Januari Kepada Pasir