Media Vanua dikembangkan dari diskusi tanpa tema, obrolan yang mengalir, dialog yang setara, ekspresi yang bebas, dan menekankan pada Hak untuk Berkomunikasi.
Media Vanua menyajikan tulisan berupa berita, informasi, artikel, opini, dan karya sastra dengan beragam tema. Anda bisa melihat bahwa tema yang ada cenderung tidak “trend” dan tidak membahas “tema viral” seperti layaknya media ternama.
Komunitas yang diajak terlibat di dalam redaksi Media Vanua bersifat rekomendasi satu sama lain. Sejak di pikiran, redaksi mengandaikan adanya konsensus di antara beberapa pemikiran, dan bukan “persetujuan” yang bersifat disensus dan imperatif.
Redaksi Media Vanua masih merupakan “redaksi bergaya komunitas” sehingga karakter birokratis tidak terlalu mengemuka. Hingga saat ini susunan Redaksi Media Vanua belum didukung sumber daya manusia jurnalis yang tersertifikasi, meskipun tak tertutup kemungkinan suatu saat nanti akan dikelola oleh “pemimpin redaksi yang tersertifikasi”.
Pemimpin Redaksi: Anom Surya Putra
Wakil Pemimpin Redaksi: Sri Sulastri
Redaksi:
Ori Wardana (Digital Creator)
Sahlul Fuad (Sastra)
Aryo Naldo (Komunitas Pendamping Desa Hutan)